Sembilan Kali Awan Panas Guguran, Merapi Belum Mengancam
02 Maret 2019, 09:00:58 Dilihat: 756x

Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegempaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menyebut aktivitas Gunung Merapi belum mengkhawatirkan, meski sempat mengeluarkan sembilan kali awan panas guguran hingga siang ini, Sabtu (2/3).
BPPTKG juga belum akan meningkatkan jarak aman untuk aktivitas masyarakat, karena status Gunung Merapi saat ini masih tetap di level II atau Waspada. Sebelumnya, BPPTKG mengimbau kepada warga agar tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Hal itu karena jarak luncur awan panas guguran masih dalam radius aman dan tidak mengancam keselamatan penduduk di pemukiman yang berjarak paling dekat 4,5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
"Jadi awan panas ini masih dalam radius yang kita kita tentukan, masih kurang dari tiga kilometer ya. Tadi terjauhnya dua kilometer," kata Hanik di Kantor BPPTKG, Yogyakarta, Sabtu (2/3).
Sebelumnya, BPPTKG melaporkan terjadi tujuh kali awan panas guguran pada pukul 04.51 WIB, 04.54 WIB, 05.03 WIB, 05.07 WIB, 05.10 WIB, 05.33 WIB, dan 05.40 WIB.
Pukul 13.25 WIB, terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi dengan jarak luncur 1100 meter ke arah Kali Gendol. Berdasarkan data seismik terbaru dari BPPTKG, pukul 06.00-12.00 WIB, gunung teraktif di Indonesia itu juga memuntahkan awan panas guguran sebanyak satu kali dengan durasi 91 detik. Diikuti dengan 19 kali gempa guguran, 4 kali gempa hembusan, 1 kali gempa frekuensi rendah, 2 kali gempa hybrid atau fase banyak, dan 1 kali gempa tektonik jauh.
BPPTKG menyatakan baru akan mengevaluasi kembali status tingkat aktivitas Gunung Merapi bila terjadi guguran lava atau awan panas guguran yang meluncur sejauh lebih dari tiga kilometer.
Hanik mengungkapkan rangkaian awan panas guguran terjadi karena dorongan suplai magma dari dalam kantong magma menuju permukaan yang bercampur dengan gas.
Sementara itu, perbedaan jarak luncuran awan panas guguran tergantung pada banyak sedikitnya akumulasi gas dan material yang terdorong dari dalam kantong magma.
"Magma itu kan ada gasnya, ada material magmanya itu sendiri, gitu ya. Jadi pada saat akumulasi banyak akan meluncur agak banyak, kalau akumulasi gasnya sedikit ya hanya kecil aja luncurannya dan sekarang memang magma kalau menuju ke permukaan sudah langsung meluncur turun ke bawah," kata Hanik.
Meski demikian, sambungnya, tekanan yang dihasilkan masih tergolong kecil. Hanik juga kembali menegaskan, jika saat ini Gunung Merapi sedang memasuki fase pembentukan kubah lava. Hal itu sesuai dengan karakter dari Gunung Merapi yang tipe erupsinya adalah efusif.
Menurut analisis morfologi kubah lava Gunung Merapi yang dirilis BPPTKG untuk periode 22-28 Februari 2019, volume kubah lava masih relatif sama dengan data pekan sebelumnya yakni mencapai 466 ribu meter kubik.
"Jadi Merapi pada saat sekarang fasenya adalah fase tumbuh kubah lava. Erupsi merapi ya seperti ini adalah erupsi efusif, ditandai dengan pertumbuhan kubah lava atau awan panas. Ini lah karakternya Merapi," ucapnya.
Hanik menambahkan hingga saat ini, BPPTKG belum melihat peningkatan frekuensi awan panas guguran.
Menurut perhitungan BPPTKG, Gunung Merapi baru memuntahkan setidaknya 23 kali awan panas guguran sejak pertama kali terjadi pada 29 Januari 2018 lalu. Sementara bila merujuk pada erupsi Gunung Merapi pada 2006, dalam satu hari bisa terjadi puluhan kali awan panas guguran.
"Dari parameter-parameter yang ada itu belum mengkhawatirkan. Jadi masih tenang-tenang saja. Insya Allah kami terus memantau selama 24 jam," ucap Hanik.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Visiting Professor, Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.