Modernisasi Transportasi, Presiden Afsel Luncurkan `Kereta Rakyat`
10 Mei 2017, 09:00:40 Dilihat: 266x
PRETORIA - Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma meluncurkan tahap pertama proyek 20 tahun bernilai USD4 miliar untuk memodernkan transportasi publik. Sistem kereta api metro baru yang canggih itu disebut "Kereta Rakyat".
Acara itu dianggap sebagai kesempatan bagi Zuma untuk memulihkan dukungan rakyat di tengah-tengah ketegangan politik yang meningkat dan pemungutan suara tidak percaya di parlemen.
Para pekerja yang mengandalkan angkutan umum untuk pergi dan pulang kerja yang marah pernah membakar kereta-kereta tua yang sering rusak dan terlambat. Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma meresmikan kereta-api baru, yang dilengkapi pengatur suhu, kamera CCTV dan fitur-fitur lain, di Pretoria. Ia mengimbau masyarakat agar tidak membakar atau merusak kereta api baru itu.
"Pemerintah berusaha memperbaiki kehidupan rakyat. Sedikit demi sedikit, pemerintah akan melakukan hal-hal yang perlu dilakukan. Sebagai negara, kita membuat kemajuan. Ini adalah tanda yang jelas dan positif bahwa Afrika Selatan tidak tenggelam tetapi bangkit," ujar Zuma.
Panitia peresmian kereta api baru itu, dan Zuma sendiri, mungkin menarik napas lega bahwa acara berjalan tanpa insiden.
Di Afrika Selatan telah terjadi protes-protes anti-Zuma sejak reorganisasi Kabinet yang kontroversial pada Maret. Sebelumnya bulan ini, para anggota serikat buruh terbesar menyoraki Zuma dengan kata-kata ejekan ketika ia datang untuk memberikan kata sambutan dalam acara peringatan Hari Buruh 1 Mei, dan akhirnya ia meninggalkan tempat tanpa berpidato.
Tetapi dalam acara pada Selasa 9 Mei itu, para pendukung bersorak gembira. Namun, begitu acara peresmian selesai seorang aktivis, Takalani Matsilele, masuk ke salah satu gerbong dan menyerukan agar orang menandatangani petisi untuk menyingkirkan Zuma.
"Negara terpuruk selama Zuma masih presiden. Ia telah membuat surat obligasi Afrika Selatan berstatus sampah untuk pertama kalinya," kata Matsilele.
Pemungutan suara tidak percaya akan dilangsungkan di parlemen. Mahkamah Konstitusi, Senin pekan depan akan mendengar argumentasi mengenai petisi yang diajukan oposisi untuk membuat pemungutan suara parlemen itu dilakukan secara rahasia. Zuma telah beberapa kali lolos dalam pemungutan suara tidak percaya.
Jika pemungutan suara dizinkan untuk dilakukan secara rahasia, sebagian legislator partai pemerintah, yang terang-terangan tidak puas dengan kepemimpinan Presiden, mungkin akan bergabung dengan oposisi untuk menyingkirkan Zuma.